Aroma segar dedaunan ditambah lagi harum bunga, menandakan betapa nyamanya tempat itu. Angina membuat pucuk-pucuk cemara meliuk pelahan. Pohon-pohon flamboyant berbunga. Gedung induk Kampus Gadjah Mada tertegak sepi. Jalan menuju gedung bertingkat tiga itu dpanggang matahari. Tatapi, dipinggir jalan, sejuk. Matahari tak bias menembus dedaunan yang melindungi tanah. Dari balik semak terdengar suara lelaki “Aku mau pulang:.
Kaki lelaki itu ancang-ancang akan berdiri, tetapi kaki jenjang bersandal kuning menekan kaki lelaki itu
“nanti”
Lelaki itu berusaha melepaskan kakinya dari tindihan. Semak-semak bergoyang. Dibalik semak itu terjadi pergumulan
Download ebook cintaku dikampus biru Disini